Kamis

5 Resep Bahagia dan Sukses Berbisnis ala Jack Ma

Jack Ma yang dinobatkan sebagai orang terkaya se-Tiongkok punya cara tersendiri dalam menjalankan bisnisnya. Di hadapan publik Clinton Global Initiative (CGI) di New York hari ini ia membagikan tips. Berikut selengkapnya.

1. Bersyukurlah dengan apa yang kamu terima. Ma menceritakan upah pertama kali yang ia terima sebesar US$ 20 perbulan. "Momen paling berkesan yang saya rasakan setelah lulus adalah mendapat gaji sebesar US$ 20, luar biasa. Jika di kemudian hari kamu mendapatkan US$ 1 juta, berarti kamu orang yang beruntung," katanya. Ia menambahkan jika upah pertama kali tersebut dibandingkan dengan yang sekarang maka ia akan pusing sendiri. "Jadi bersyukurlan dengan apa yang kamu dapatkan sekarang," katanya.

2. "Content is king". Ma menceritakan seorang temannya pernah berkata "Ok Jack, kalau kamu mau sukses di Tiongkok, kamu harus kuat, di dukung pemerintah, dan ini dan itu." Namun Ma membalasnya "Saya tidak butuh ayahnya yang kaya raya atau paman yang punya kekuatan di berbagai bidang, yang saya butuhkan hanyalah pelanggan setia yang mau mendukung saya," katanya.

3. Jujurlah pada diri sendiri dan optimis. Ma mengaku sebelumnya ia tidak percaya diri dan ragu bagaimana bisnis yang berbasiskan internet bisa bertahan di Tiongkok selama ini. Ia menambahkan hari ini berat, besok akan lebih berat namun di ujungnya akan ada suatu kebahagiaan.

4. Berinvestasi untuk membuat orang lain bahagia dan lingkungan hidup. Ma yang memasuki usia 50 tahun sangat perhatian dengan isu lingkungan hidup. Salah satunya polusi udara di negaranya. "Polusi air, udara, ketersediaan pangan dalam 10 tahun mendatang, berjuta-juta orang Tiongkok akan menghadapi masalah serius soal kesehatan. Jadi kita harus berinvestasi dalam solusi-solusi tersebut," katanya.

5. Jangan berpuas diri dan gapailah mimpimu. "Saya selalu percaya, kita harus berpikir tentang apa yang harus kita lakukan selama 10 tahun mendatang. Kita sukses hari ini karena kita punya suatu mimpi 15 tahun lalu," jelasnya. Ia menceritakan, ia pernah ditolak berkali-kali oleh perguruan tinggi. Ia juga belajar bahasa Inggris sendiri dan menjadi guru sebelum akhinya mendirikan Alibaba tahun 1999.

Penulis: Andres Fatubun/AF / Beritasatu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon berkomentar yang sopan dan santun

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *