Kamis

Penghambat Kreatifitas dalam Bisnis

Apakah anda pernah melihat orang-orang yang mempunyai ide-ide kreatif dan mengubah ide tersebut menjadi suatu kesuksesan? Apakah anda pernah berpikir juga kenapa mereka bisa mendapatkan ide-ide kreatif dan anda belum bisa? Jawabannya mungkin karena ada mempunyai “mental block” atau bisa diartikan penghambat pikiran. Berikut adalah beberapa penghambat pikiran yang bisa mempengaruhi kreatifitas:

1. Tidak jelas arah tujuan

Penghambat kreatifitas yang pertama adalah tidak jelasnya arah tujuan. Kita tidak mempunyai target dan tujuan yang jelas dan hanya mengikuti arus yang ada. Pada saat kita mempunyai tujuan yang jelasa tentang apa yang kita inginkan, dengan sedikit kerja keras untuk menambah ilmu pengetahuan, akan muncul ide-ide kreatif pada pikiran anda.

2. Takut kegagalan

Pikiran anda tentang kegagalan akan langsung mematikan ide kreatif anda. Tidak hanya pikiran tentang kegagalan, pikiran takut membuat kesalahan dan takut kehilangan waktu dan uang juga menjadi penghalang kreatifitas. Kegagalan memang akan merugikan, karena itu kita harus mempersiapkan sebaik mungking. Tapi kegagalan sesungguhnya adalah tidak mencoba.

3. Takut akan kritik

Penghalang lainnya adalah takut akan dikritik oleh orang lain dan juga takut akan penolakan dari orang lain. Takut akan di cap sebagai orang yang bodoh atau terlihat bodoh. kita sering berpikir orang lain akan berpikiran buruk tentang kita, tapi pada kenyataan belum tentu orang lain akan berbicara tentang kita, bahkan mungkin mereka tidak peduli dengan apa yang kita buat.

4. Homeostatis

Homeostatis adalah keinginan alam bawah sadar untuk tetap berada pada keadaan konstan (Sama) dengan masa lalu atau kehidupan anda sekarang. Hal ini karena ketakutan untuk mencoba sesuatu yang baru. Homeostatis sangat menjadi penghalang untuk orang yang ingin mencapai kesuksesan dalam bisnis.

5. Berpikir pasif

Penghambat kesuksesan yang lain adalah berpikir secara pasif untuk mencari ide baru dan informasi baru, hal ini dikarenakan anda sudah nyaman dengan keadaan yang ada. Berpikir pasif sama seperti kehilangan energy pada otak atau sama saja seperti otot yang sudah lama tidak digerakkan. Untuk menanggulanginya adalah berpikir secara proaktif. Proaktiflah dalam mencari informasi-informasi baru sehingga otak anda tidak menjadi kaku.

6. Berpikir rasional dan menjustifikasi

Manusia adalah mahluk yang rasional, tapi apa sebenarnya maksud dari rasional? Berpikir rasional adalah kemampuan untuk menjelaskan kepada diri kita sendiri, sehingga kita menjadi mengerti lebih baik dan lebih merasa nyaman. Dalam memutuskan segala sesuatu, anda harus memiliki alasan terhadap apa yang anda putuskan, sehingga anda yakin terhadap keputusan tersebut.

Sumber Asli dan Informasi Lainnya di www.pengusahamuslim.com

Tips Kerjasama Suami Istri untuk Sukses Bisnis Rumahan

Bisnis rumahan dimana pasangan suami istri menjadi pelakonnya memiliki suatu tantangan tersendiri. Diperlukan banyak kesabaran, pengertian dan kerjasama yang baik dari kedua belah pihak, karena hal ini tidak hanya mempengaruhi kondisi bisnis, tapi juga mempengaruhi psikologi anggota rumah itu sendiri. Berikut adalah beberapa tips kerjasama untuk pasangan suami istri yang sedang mengembangkan bisnis rumahan:

1. Perlakukan segala gangguan secara sama

Jika pasangan anda ingin pergi berlibur di saat-saat sibuk, maka cobalah untuk berpikir lagi. Bisnis rumahan juga memerlukan keseriusan yang sungguh-sungguh jika ingin sukses. Tapi anda tidak boleh longgar terhadap peraturan ini, jika ini keinginan anda. Jika anda menolak ajakan liburan oleh anak anda, maka anda pun harus menerapkan peraturan ini kepada diri anda. Jangan sampai salah satu belah pihak merasa tercurangi karena peraturan yang tidak ditetapkan secara konsisten.

2. Hilangkan ego anda

Untuk pekerjaan apapun, anda perlu sedikit mengurangi rasa egois anda. Jika anda ingin sukses, maka anda harus berani menerima kritik dan saran dari pasangan anda. Sama seperti jika anda mendapatkan penilaian dari rekan kerja dan bos anda di kantor. Jika anda merasa gengsi menerima nasehat dari istri atau suami anda, maka sama saja anda memberikan hambatan kepada kesuksesan anda sendiri. Karena salah satu kunci kesuksesan adalah ma uterus memperbaiki diri.  Terimalah kenyataan jika pasangan anda lebih memiliki talenta dari pada anda. Berikanlah pujian dan motivasi kepada masing-masing pasangan anda.
3. Definisikan tugas masing-masing
Pembagian tugas yang baik antara pasangan bisa meningkatkan efisiensi dan produktifitas bisnis anda. Sebagai contoh, bagilah tugas siapa yang memegang bagian keuangan, siapa yang memantau produksi atau siapa yang berhadapan dengan pelanggan. Dengan deskripsi kerja yang jelas konflikpun bisa dikurangi.

4. Bagi dan ciptakan solusi dalam masalah

Jika terdapat masalah, maka pecahlah masalah ini menjadi bagian-bagian kecil, kemudian bagilah tugas siapa yang akan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan keahlian masing-masing. Tapi perlu di tekankan bahwa anda harus mempercai pasangan anda dalam memecahkan masalah ini. Karena kurangnya rasa kepercayaan akan menimbulkan konflik internal yang akan mempengaruhi ketenangan keluarga.

5. Pisahkan meja kerja

Karena masing-masing memiliki tugas yang berbeda, maka meja kerja pun sebisa mungkin dipisah, sehingga pekerjaan yang satu tidak bercampur dengan yang lain. Pengorganisasian data dan dokumen yang tidak rapi baik di rumah maupun dikantor akan menyebabkan kekacauan.

6. Disiplin

Walaupun anda bekerja di rumah, anda harus tetap disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas anda seperti layaknya di kantor. Bukan berarti karena anda dirumah, maka anda bisa seenaknya bersantai. Anda bisa berbisnis tapi bersantai, tapi apakah hasilnya akan maksimal? Anda sendiri yang bisa menjawab.

7. Saling menghargai       
   
Jika pasangan anda mencapai suatu prestasi yang bagus, jangan segan untuk memberikan pujian. Pujian sangat penting untuk meningkatkan semangat kerja baik terhadap karyawan maupun dalam hubungan keluarga. Skali-skali berikanlah hadiah kepada pasangan anda, atas berhasilnya suatu pekerjaan yang ia lakukan.

8. Membagi tugas rumahan

Jika pasangan anda memiliki tugas rumahan seperti menjaga anak dan membersihkan rumah, maka berusahalah untuk mengurangi beban kerja bisnis pasangan anda. Intinya adalah adanya pengertian untuk saling membantu satu sama lain. Jangan sampai pasangan merasa diperbudak dengan pekerjaan bisnis dan pekerjaan rumah yang saling memanggil.

Membuat bisnis rumahan dengan pasangan memang sangatlah tidak mudah. Beberapa pengusaha yang sukses pun ada yang berpendapat bahwa jika ingin sukses maka jangan jadikan keluarga sebagai rekan bisnis, karena jika bisnis tersebut gagal, maka akan mempengaruhi hubungan keluarga. Tapi disisi lain, banyak juga para pembisnis besar yang bahan bakar terbesarnya adalah dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan tidak ada salahnya menjadikan pasangan sebagai rekan kerja dalam usaha anda.

Sumber Disini Pengusahamuslim.com

Contact Us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *